Mudah saja untuk mereka menertawaiku
menghinaku menghujatku
Mudah bagi mereka menatap miris padaku
Namun, mereka tak pernah sadar akan hatiku
Terus pilu menahan kata, amarah, perih, dan sakit yg menghujam
Bagaikan sebilah tombak menghujam
Ku tak berdaya menahan perih
Sampai kapan akan begini
Ku sadar akan hidup yang keras
Tak kuat maka mati ditempat
Namun, tak pernah ku bayangkan bila sakit bagai mati
Kaku ~
Patung, boneka bak cermin bagiku
Tuhan, belum sanggup menerima . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar